Kamis, 29 Januari 2015

Membangun Organisasi yang Baik

Membangun Organisasi yang Baik


Organisasi berasal dari kata organon yang menurut bahasa Yunani berarti alat. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi yaitu seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang dipergunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Setiap individu dengan segala kelebihan dan keterbatasan yang melekat di dalamnya memiliki sejumlah kebutuhan dan tujuan.Untuk mewujudkan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan tidak jarang membutuhkan bantuan dan kerja sama dengan individu lain, sehingga terbentuklah kelompok. Dalam perkembangan selanjutnya beberapa kelompok membentuk kelompok yang lebih besar dan dikenal dengan sebutan organisasi. Salah satu ciri manusia modern adalah keanggotaannya dalam berbagai organisasi yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan pribadinya, baik dalam arti peningkatan taraf hidup di bidang material maupun status sosial. Kehidupan modern mengakibatkan semakin kompleknya kebutuhan yang terkadang tidak mungkin dapat dipenuhi tanpa melalui organisasi. Sebagai suatu bentuk kumpulan manusia dengan ikatan – ikatan tertentu atau syarat-syarat tertentu, maka organisasi telah pula berkembang dalam berbagai aspek termasuk ukuran dan kompleksitas.
 Semakin besar ukuran suatu organisasi semakain cenderung menjadi kompleks keadaanya. Kompleksitas ini menyangkut berbagai hal seperti kompleksitas alur informasi, kompleksitas komunikasi, kompleksitas pembuat keputusan, kompleksitas pendelegasian wewenang dan sebagainya.
Kompleksitas lain adalah sehubungan dengan sumber daya manusia. Seperti kita ketahui bahwa sehubungan dengan sumber daya manusia ini dapat diidentifikasi pula berbagai kompleksitas seperti kompleksitas jabatan, kompleksitas tugas, kompleksitas kedudukan dan status, kompleksitas hak dan wewenang dan lain-lain. Dengan berbagai kompleksitas yang ada tentunya dibutuhkan pengelolaan organisasi yang tepat sehinga dapat tercipta suatu organisasi yang baik.



Ragam Bahasa

Ragam Bahasa
     Di dalam kenyataan di masyarakat terdapat bermacam-macam pemakaian bahasa. Kenyataan ini sering tidak disadari oleh kebanyakan orang. Akibatnya, timbul anggapan pemakaian bahasa Indonesia tidak memuaskan, terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa, bahkan di kalangan guru dan cendekiawan. Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia itu, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Pemakaian bahasa baku dan tak baku berkaitan dengan situasi resmi dan tak resmi. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan-pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya, dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. Penggunaan bahasa yang dibedakan oleh faktor-faktor tertentu, seperti sutasau resmi dan tak resmi itulah yang akan dibicarakan di bawah ini supaya kita dapat membedakan pemakaian bahasa sesuai dengan tuntutan ragamnya. Dengan demikian, kita tidak akan merampatkan pemakaian bahasa bahwa penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar tidak ditafsirkan sebagai penggunaan bahasa baku dalam segala situasi.
     Ada tiga kriteria penting yang perlu diperhatikan jika kita berbicara tentang ragam bahasa. Ketiga kriteria itu ialah :
1. Media yang digunakan
2. Latar belakang penutur, dan
3. Pokok persoalan yang dibicarakan.
    Berdasarkan media yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa dapt dibedakan atas ragam bahsa lisan dan ragam bahasa tulis. Di bagian lain, kedua ragam itu dibicarakan secara tersendiri.
     Dilihat dari segi penuturnya, ragam bahasa dibedakan menjadi :
1. Ragam Daerah/Dialek
2. Ragam Bahasa Terpelajar
3. Ragam Bahasa Resmi
4. Ragam Bahasa Takresmi
     Berdasarkan pokok persoalan yang dibicarakan, ragam bahasa dapat dibedakan atas bidang-bidang ilmu dan teknologi serta seni, misalnya ragam bahasa ilmu, ragam bahasa hukum, ragam bahasa niaga, ragam bahasa jurnalistik, dan ragam bahasa sastra.


Ragam  Bahasa  Baku  dan  Ragam  Bahasa  Takbaku

     Penggunaan bahasa baku dan takbaku bertalian dengan situasi. Penggunaan bahasa baku berkaitan dengan situasi resmi atau kedinasan (formal), sedangkan penggunaan bahasa takbaku berkaitan dengan penggunaan bahasa dakan situasi tidak resmi atau di luar kedinasan. Di samping itu, jarak antara pembicara dan pendengar yang terlihat dari sikap, juga mewarnai penggunaan bahasa. Jarak yang dekat antara pembicara dengan pendengar akan melahirkan bahasa takbaku. Sebaliknya, jarak jauh atau sikap resami antara pembicara dengan pendengar akan melahirkan penggunaan bahasa baku. Namun, kita harus berhati-hati bahwa bahasa dalam situasi resmi tidak mesti baku karena topik pembicaraan juga menentukan pilihan penggunaan bahasa. Dalam pemilihan penggunaan bahasa yang baku itu selain situasi, perlu diperhatikan juga lawan bicara, latar (setting), topik, dan tujuan pembicaraan.
     Dalam hubungannya dengan ragam bahasa tulis baku, ragam bahasa itu merupakan hasil penataan secara cermat oleh penggunaannya (bukan eksresi spontan seperti ragam bahasa lisan) sehingga ragam bahasa tulis itu memenuhi kriteria yaitu jelas, tegas, tepat, dan lugas. Dengan demikian, kalimat itu benar.
    Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, hakikat, objek, jadwal, kualitas, dan hierarki. Dari segi makna, penggunaan bahasa yang benar berkaitan dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna, Misalnya, dalam bahasa ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang bermakna konotatif (kiasan). Jadi, penggunaan bahasa yang benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa.
    Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan itu berkaitan dengan topik yang dibicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika tulis), dan tempat pembicaraan. Selain itum bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita. Penggunaan bahasa yang baik terlihat dari penggunaan kalimat-kalimat yang efektif, yaitu kalimat-kalimat yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat.


CONTOH  RAGAM  BAHASA

Berikut beberapa contoh ragam bahasa untuk melengkapi penjelasan tentang ragam bahasa diatas

A. Ragam  Bahasa  Lisan  Baku

Saudara Saudara,
Salah satu lambang kebangsaan kita adalah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus kita jaga biak-baik dan dengan rasa tanggung jawab yang sebesar-besarnya. Bahasa Indonesia adalah salah satu unsur Sumpah Pemuda yang mempersatukan kita sebagai bangsa. Kita bangga bahwa bahasa Indonesia itu telah tumbuh dan berkembang. Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi bahasa pergaulan, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi, malahan dapat menjadi bahasa ilmu pengetahuan, dapat menjadi bahasa teknologi. Namun, akhir-akhir ini ada tanda-tanda yang merisaukan kita dalam penggunaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya mengulangi lagi ajakan yang saya sampaikan melalui Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 1972, 23 tahun yang lalu, marilah kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
     Penggunaan bahasa yang tertib menunjukkan cara berpikir dan bertindak yang tertib. Ketertiban itu merupakan dasar bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang tertib. Ketertiban itu dasar bagi rasa tenteram dan sejahtera. Ketertiban adalah dasar bagi masyarakat yang modern dan maju. Berpikir tertib, bersikap tertib, dan bertingkah laku tertib itulah hakikat dari disiplin nasional.

Dikutip dari Sambutan Presiden
pada Peringatan Hari Kebangkitan
Nasional ke-87, 20 Mei 1995

B. Ragam  Bahasa  Lisan  Takbaku
     Nenek bikin setumpuk peraturan yang harus gua jalaninHabis sekolah kagak boleh kemana-mana. Siang harus istirahat. Sore mandi, terus belajar. Jajan es atau gado-gado pun nggak boleh. Apalagi nonton pilem. "Jangan biasa jajan es" kata Nenek, "dirumah kan banyak jajan". Dan selalu dikatakan, "Kau harus menabung". Sebal rasanya, dengan petuah yang setiap hari mendengung di telinga ini. Anehnya, ayah dan ibu juga kakak sama saja, mereka selalu membela Nenek. Pokoknya gua kesal deh gara-gara Nenek datang di rumah.

C. Ragam  Bahasa Tulis  Baku
    Dalam suatu peneliatian lapangan tidak mungkin seorang peneliti dapat mengamati (observasi) seluruh jumlah subjek yang diteliti. Seorang peneliti yang harus mengamati kehidupan kaum gelandangan di kota tidak mungkin mempunyai waktu dan biaya yang cukup untuk mendatangi semua gelandangan yang ada di kota itu. Ia hanya dapat meneliti beberapa ratus orang di beberapa tempat saja. Bahkan, seorang peneliti yang harus meneliti suatu desa yang terdiri atas, misalnya, 3.000 penduduk, kalau ia hendak melaksanakan penelitiannya itu secara mendalam, tidak mungkin dapat mengamati, mewawancarai, dan mengetes ketiga ribu orang itu. Sudah baik kalau ia meneliti 300 orang di antaranya saja. Dengan demikian, sensus penduduk yang diadakan di Indonesia tahun 1972 dilakukan menyeluruh hanya mengenai tiga variasi saja, yaitu jumlah jiwa, umur, dan seks. Sedangkan untuk data penduduk yang lebih mendalam, seperti pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan, agama, dan mobilitas, hanya diadakan dengan mengambil bagian-bagian kecil dari seluruh penduduk di beberapa tempat saja. Bagian-bagian dari keseluruhan (oleh para ahli statistik disebut populasi atau universe) yang menjadi objek sesungguhnya suatu penelitian itulah yang disebut sampel,...
Dikutip dari
Metode-metode Penelitian Masyarakat

D. Ragam  Bahasa  Tulis  Takbaku
    Konsumen potensial daripada nilai barang dan jasa tidak hanya dari aspek-aspek fungsional. Konsumenpun tertarik akan kwalitas artistik serta keindahan barang dan jasa. Banyak sekali barang dibeli karena modelnya, bentuknya, keindahan, maupun warnanya. Kenyataan ini tidak hanya penting untuk para pemegang mode, arsitek, seniman, maupunpenata etalasi toko, melainkan juga untuk pejabat pemasaran. Peranan daripada tampang yang pada masa lampau hanya penting artinya bagi semua barang-barang konsumen kini semakin penting guna untuk barang-barang industriil. Karenanya konsumen perlu diperhatikan.

E. Ragam  Bahasa  Sastra
   Hanya berdua. Memang, menurut laporan PBB penghuni bumi sudah berjejalan. Tapi apa salahnya jika keduanya menganggap hanya ada mereka saja selama ini? Perempuan itu segalanya baginya. Dialah bulan untuknya saat begadan, dialah es kopyor di saatkeluyuran di bawah terik matahari, dialah dedaunan hijau, mega putih di langit biru, oksigen, atau apa saja yang patut dipuja zaman ini.
     Sedang bagi perempuan itu, dia adalah rajawali, adalah gunung, adalah karang, adalah matahari, angin, musik rock, dan entah apa lagi. Pokoknya lelaki muda itu adalah tumpuan kasih sekaligus kekaguman yang tak pernah habis.
Dikutip dari Sunyi Nirmala

Sumber : Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun. Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Bila melihat sejarahnya, merokok untuk pertama kalinya dilakukan oleh suku bangsa Indian di Amerika. Merokok oleh bangsa Indian dilakukan untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Selanjutnya pada abad ke 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kebiasaan merokok kemudian mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tetapi, berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan. Sampai akhirnya pada abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Kandungan Kimia Rokok
Dalam sebatang rokok terkandung sekitar 4000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Dari sekitar 4000 macam zat kimia yang ada dalam rokok , setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Jenis Asap Rokok:
Mainstream smoke : asap rokok yang dihisap dan dihembuskan kembali oleh perokok
Sidestream smoke : asap hasil pembakaran rokok
Konsentrasi senyawa asam rokok Sidestream smoke > Mainstream smoke. Dalam sebatang rokok terdiri dari komponen gas (85%) terdiri dari CO, (karbonmonoksida), hidrosianat, sianogen, aldehid, keton, polynuclear aromatic hydrocarbons (PAH), nitrosamin dan lain-lain. Komponen partikel (15%) terdiri dari Nikotin, Uap air dan Tar.
Karbon monoksida (CO) atau Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian asap utama ( Mainstream smoke ), sedangkan 2/3 bagian asap sampingan (sidestream smoke), menyebar ke udara. Asap Sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan yang cukup, perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga Karbon monoksida mengusir oksigen keluar dari sel darah merah, akibatnya jaringan tubuh, termasuk jantung kurang mendapat oksigen padahal jantung membutuhkan banyak oksigen karena pengaruh nikotin. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dam membuat darah lebih mudah membeku maka sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 mg, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Tapi hasil pembakaran dari nikotin sepertidibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Berkat efesiensi paru dan pembuluh darah, nikotin dapat mencapai otak dalam 7 detik setelah mulai merokok. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.
Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan berakibat timbulnya Hipertensi. Hal ini di perburuk oleh karbon monoksida dari asap tembakau.
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru. Dan masih banyak lagi zat yang terkandung dalam satu batang rokok diantaranya Kadmium, Amoniak, Hidrogen Sianida (HCN), Formaldehid (Formalin), Metanol dan lain-lain.
Perokok pasif juga memiliki risiko yang untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh perokok). Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat rokok makin meningkat.

ROKOK DAN PENYAKIT
Penyakit yang paling umum menyerang perokok:

Penyakit Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyrebab kematian yang paling banyak di jumpai. Sebagian besar serangan jantung telahterbukti di sebabkan karena merokok. Merokok dapat meningkatkan proses pengerasan dan penyempitan arteri. Proses penggumpalan darah terjadi 2 – 4 kali lebih cepat sehingga dapat menyebabkan terjadinya ateriosklerosis. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dan membuat darah lebih mudah membeku maka sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Penyakit kardiovaskular dapat terjadi dengan berbagai bentuk tergantung pembuluh darah mana yang terlibat.
Kanker
Kanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah. Survei dalam beberapa dekade menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab mayoritas kanker paru-paru adalah asap rokok. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Pada masyarakat yang tidak merokok, hanya 0,5 % resiko terkena kanker paru. Satu dari sepuluh perokok sedang dan hampir 1 dari 5 perokok berat (lebih dari 15 batang sehari) akan meninggal karena kanker paru.
Kerusakan paru dapat melalui 3 mekanisme yaitu :
1.     Cedera akibat oksidasi
2.     Karsinogenesis
3.     Aktivasi imunologik
Kanker lainnya yang dapat terjadi yaitu :
1.     Kanker kandung kencing
2.     Kanker pada rongga mulut dan saluran nafas atas
3.     Kanker pada oesophagus
4.     Kanker pada ginjal
5.     Kanker pada pankreas
6.     Kanker serviks
Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (COPD) atau PPOM
COPD atau PPOM ( Penyakit Paru Obstuktif Menahun ) dikenal sebagai bronkhitis kronis dan emfisema. Seperti halnya kanker dan penyakit jantung, pada PPOM angka kematiannya berbanding lurus dengan rokok yang dihisap. Pada perokok paparan asap rokok yang terus menerus akan terjadi penyempitan diameter saluran napas karena adanya mekanisme pertahanan tubuh yaitu dengan peningkatan produksi mukus (dahak) maka akan mengakibatkan juga terjadinya bronkokonstriksi sehingga akan terjadi hambatan aliran udara. Hambatan aliran udara yang terus menerus akan memicu kerusakan pada kantung udara (alveoli) hal ini dapat mengakibatkan terjadinya emfisema. Akibat kerusakan kantung udara (alveoli) tersebut maka penderita akan sulit bernafas yang makin lama bertambah berat.

Impotensi
Hasil pembakaran rokok yaitu Karbon monoksida ( CO ) dan Nikotin : dapat menyebabkan terjadinya penyempitkan pembuluh darah arteri yang menuju penis sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis.


Referensi : Dr. Agus Syamsul Ma’arif

MANFAAT TEKNOLOGI KOMPUTER BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Manfaat Teknologi Komputer Bagi Pendidikan Anak Usia Dini


MANFAAT TEKNOLOGI KOMPUTER BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Komputer kini tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak usia dini. Hal ini dapat dilihat dari kian marak dan berkembangnya  software-software dengan program tertentu dalam bentuk CD interaktif untuk membantu pembelajaran anak usia dini. CD interaktif yang ditawarkan pun sangat beragam jenisnya mulai dari pembelajaran umum hingga pembelajaran yang sifatnya islami. Mulai dari pengenalan huruf alphabet, angka-angka, warna, bentuk geometri dan lain-lain. Contoh dari CD islami yaitu pengenalan huruf hijaiyah, sholat, wudhu dan lain-lain. Metode yang ditampilkan oleh CD interaktif pun bermacam-macam, ada yang menggunakan metode bernyanyi, bercerita, permainan atau bahkan kombinasi dari beberapa metode dan tentunya dikemas secara interaktif sehingga terdapat keterlibatan terhadap diri anak.
Pembelajaran melalui CD interaktif yang diterapkan pada anak usia dini tentunya dapat menstimulasi beberapa kecerdasan. Misalnya kecerdasan kognitif yaitu dengan bertambahnya pengetahuan anak dan kemampuan anak dalam memahami sesuatu. Kecerdasan bahasa, yaitu dapat dilihat dari bertambahnya kosa kata anak. Hal lain yang dapat dikembangkan dari pembelajaran melalui komputer  bagi anak adalah stimulasi bagi perkembangan antara kordinasi mata dengan ketepatan gerak tangan. Secara tidak langsung pembelajaran melalui komputer juga menstimulasi bagi perkembangan motorik halus anak khususnya daya rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif, mengenal manfaat teknologi terutama dalam penggunaan komputer.
Mengatasi keterbataasan ruang, waktu dan daya indera.
dapat mendorong anak untuk belajar selain metode verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). Anak dapat mempunyai bekal kesiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi. Pengetahuan yang dibedah dari setumpuk buku, masih yang terlewa tyang dapat ditemukan dari bahan ajar lain yang berserakan di dunia maya dalam bentuk kode-kode digital. Belajar tatap muka dengan guru atau berdiskusi dengan teman sebangku akan semakin terlengkapi dengan pembelajaran menggunakan multi media yang bersifat statis atau interaktif. Komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah menunjukkan pengetahuan, mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multimedia.
Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
Dalam kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi
Selain memiliki manfaat, komputer juga menyimpan mudhorot. Keterlibatan orangtua amat diperlukan untuk mencegah anak mengambil manfaat dari kotak ajaib ini.

Positif dan Negatif  komputer bagi anak
positif
  • Program komputer menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Selain belajar memahami teknologi sejak dini, juga merangsang perkembangan kognitif melalui permainan-permainan yang menarik. Dengan begitu, komputer bisa digunakan untuk menstimulasi.
  • Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan sehingga dapat merangsangnya belajar lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
  • Sebenarnya, jika diarahkan dengan benar, banyak sekali manfaat yang bisa dipetik. Dengan kata lain, asalkan programnya tepat, maka komputer sebenarnya tak terlalu buruk buat anak.
negatif
  • Efek radiasi dari monitor mesti diwaspadai, apalagi jika monitor memiliki refresh rate yang rendah, misalnya 60 Hz, maka akan terjadi kedipan (flicker) yang akan melelahkan mata anak. Perhatikan juga masalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu kontras dan jarak pandang terlalu dekat dapat mengganggu indra penglihatan anak.
  • Bisa jadi orangtua tak menyeleksi software yang diberikan kepada anak terlebih dulu. Jika materinya memuat unsur kekerasan atau agresivitas, anak bisa saja meniru perilaku buruk itu.

Anak jadi lebih senang mengutak-atik komputer dibandingkan bermain bersama teman jika waktunya tidak dibatasi. Alhasil, anak jadi kecanduan komputer. Oleh karena itu, batasi penggunaan komputer, paling lama satu jam setiap hari untuk si batita. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik.