Jumat, 06 Februari 2015

Teknologi dan Informasi Dibalik Black Box


Teknologi dan Informasi Dibalik Black Box

Kotak hitam (black box) pada pesawat terbang berfungsi untuk mencatat kegiatan pilot baik percakapan – cockpit voice recorder (CVR), maupun gerak pesawat terbang flight data recorder (FDR) .
Data dari FDR dan CVR disimpan di memory boards di dalam crash-survivable memory unit (CSMU) – pelindung black-box1memory yang berbentuk silindris. Dengan alat ini lebih dari 700 macam parameter data dapat disimpan. Crash Survivable Memory Unit (CSMU) berisi papan memori dikelilingi oleh isolasi termal baju besi dan baja yang dapat menahan dampak kecelakaan ribuan kali gaya gravitasi dan bertahan di laut pada kedalaman 14.000 – 20.000 kaki (4,270 m-6.096 m).

Seluruh data yang dikumpulkan oleh sensor sensor di pesawat terbang di kirim ke flight-data acquisition unit (FDAU) yang terletak di hidung pesawat. FDAU inilah sebagai perantara sebelum data di simpan dalam kotak hitam.



CARA MENDETEKSI KEBERADAAN BLACK BOX
Pencarian blackbox ini dilakukan dengan beberapa cara, yakni menggunakan beberapa peralatan canggih yang bisa mendeteksi benda hingga ribuan meter di bawah permukaan laut. Peralatan yang digunakan dalam proses pencarian adalah Bluefin-21 dan Towed Pinger Locator (TPL). Kedua alat tersebut tampak berbeda, tapi mempunyai fungsi yang sama.
Dalam kondisi normal, bluefin-21 dapat mencari hingga kedalaman 4500 meter dan dapat bertahan selama 25 jam, setelah itu diangkat lagi ke permukaan laut dan dianalisis data-data yang telah diperolehnya. Alat canggih selanjutnya adalahTowed Pinger Locator (TPL), ukuranya lebih kecil dan lebih ringan dari BLuefin-21. Bentuknya seperti ikan pari dengan cat berwarna kuning membuatnya bisa menyelam ke dalam laut hingga 20.000 meter. TPL dilengkapi denga Hyrophoneyang sensitif dengan gelombang sinyal dan langsung terkoneksi sebagai titik koordinat terhadap sinyal yang ditemukanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar